Cari Blog Ini

Rabu, 18 Agustus 2010

Keutamaan Madu

 Madu sebagai obat yang paling populer dari alam

Siapa yang tidak kenal madu, madu merupakan sumber makanan yang sudah dikenal orang-orang terdahulu. Makanan yang sangat bermanfaat ini tidak diragukan lagi khasiatnya. Madu berasal dari lebah/tawon yang mana sumber makanan hewan tersebut adalah nektar (sari bunga). Nektar tersebut mereka kumpulkan dan dicampur dengan cairan khusus dari dalam tubuh lebah sehingga menghasilkan zat madu yang memiliki rasa lebih manis daripada gula. Diantara kejaiban madu antara lain madu sangat mudah dicerna oleh perut manusia, tak heran jika kita pernah melihat bayi yang diberikan madu padahal perut bayi masih sangat sensitif terhadap makanan. Jelaslah sudah bahwa madu merupakan makanan yang baik yang di sediakan Allah SWT, dalam firmanya di Alquran mengenai madu : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (QS. An-Nahl: 68-69). Mengenai khasiatnya ulama-ulama juga banyak yang mengeluarkan fatwa-fatwa tentang madu :
  • "Dan di dalam madu itu terdapat manfaat yang sangat besar" (Zadul Ma'ad 4 : 13)
  • "Adalah Nabi SAW biasa minum madu yang dicampur dengan air" (Ibnu Qoyyim Al-Jauziah)
  • "Tidak ada suatu apapun yang diciptakan untuk kita yang lebih baik dari madu, tidak ada yang menyamai kualitasnya atu sekedar mendekatinya" (Ibnu Jauziyyah)
  • "Daging, madu, dan manisan merupakan jenis makanan terbaik dan sangat bermanfaat untuk badan, hati, dan anggota tubuh lainnya" (Ibnu Qoyyim Al-Jauziah)
  • "Sungguh, Thibbun Nabawy bersifat pasti dan absolut serta bernilai kedokteran Ilahi, berasal dari wahyu" (Ibnu Qoyyim Al-Jauziah)
Bahkan Rasulullah saw. bersabda mengenai sifat lebah yang menghasilkan madu seperti orang mukmin: “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merosakkan atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar